Minggu, 25 Juli 2010

Mahasiswa ITS Kembangkan Kompor Berbahan Bakar Air



Kamis, 22 Juli 2010 06:01:28 Saintek
GOOGLE.COM

Ilustrasi
Biasanya kompor menggunakan minyak tanah atau gas sebagai bahan bakar. Namun, kini telah hadir teknologi kompor berbahan bakar air. Kompor yang diberi nama Oxyhidro Water Stove tersebut merupakan inovasi tiga mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Kreasi karya Cita Indah P W, Annie Mufyda R dan M Fahmi tersebut, bahkan mewakili ITS dalam kompetisi Intensive-Student Technopreneurship Program (i-Step) 2010. “Syukurlah, kami bisa menjadi salah satu bagian dari 22 tim terpilih lainnya dan berkesempatan mendapat pelatihan di Bogor akhir Juli mendatang,” ujar Fahmi, seperti dikutip dari Situs ITS, Rabu (21/7/2010).

Gagasan membuat kompor dengan bahan bakar alternatif berawal dari keprihatinan mereka melihat ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap bahan bakar fosil. Padahal, menurut Cita, suatu saat bahan bakar fosil akan habis jika kita tidak beralih ke bahan bakar alternatif.

Mekanisme kerja Oxyhidro memanfaatkan proses elektrolisis air yang menghasilkan gas H2 dan O2. Proses ini juga memanfaatkan katalis untuk memaksimalkan elektrolisis air. "Hidrogen yang dihasilkan dari elektrolisa tersebut lah yang digunakan sebagai bahan bakar Oxyhidro-Water Stove karena hidrogen adalah gas yang mudah terbakar," terang Annie.

Energi yang dihasilkan dari proses elektrolisis air tersebut dikenal sebagai brown gas. Annie menambahkan, keuntungan memanfaatkan hidrogen adalah nyalanya lebih panas dibandingkan gas alam. Karena penggunaan hidrogen tiga kali lebih efisien dibandingkan gas alam, maka memasak menggunakan Oxyhidro Water Stove tiga kali lebih cepat dan efisien.

“Lebih hemat Rp6.000 per hari atau 96 persen lebih hemat dari kompor gas,” klaim Cita.

Sebenarnya, penggunaan air sebagai bahan bakar alternatif bukanlah hal baru. Jepang bahkan telah menggunakan air sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Saat ini, penelitian mengembangkan energi alternatif dengan memanfaatkan air pun marak dilakukan.

Beberapa tahun lalu bahkan Sutarmin, warga Kalibagor, Banyumas Jawa Tengah pernah menemukan dan mengembangkan kompor berbahan bakar air. Untuk menyalakan kompor temuannya ini ia hanya membutuhkan listrik, air, dan minyak tanah dengan jumlah sangat sedikit. Perbandingan antara air dengan minyak tanah adalah 1:10. Jika airnya 5 liter misalnya, kebutuhan minyak tanah hanya 0,5 liter.

Penemuan itu tidak datang begitu saja. Membutuhkan waktu bertahun-tahun agar bisa menciptakan kompor berbahan bakar air tersebut. Sutarmin memulainya sejak tahun 2003, baru tahun 2006 mulai menemukan hasilnya. Tahun 2007 kompor tersebut sudah semakin baik, meski belum sempurna bentuknya. Tetapi secara prinsip, kompor itu betul-betul telah mampu dioperasikan. (okz/sh/ika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar